Galau? No way! (versi pekerja)
Pernah ngga kamu ngayal
pengen keliling dunia misalnya, atau punya usaha sendiri, atau bekerja di
perusahaan yang sudah lama kamu incar, punya rumah idaman dan masih banyak lagi
khayalan di kepala. Punya mimpi itu langkah awal dari usaha untuk meraih cita -
cita. Lha gimana mau usaha kalau di angan – angan saja tak punya sesuatu untuk
dituju. Jadi bermimpilah dahulu. Awas jangan lupa bangun ya.
Nah kalau sudah punya
mimpi, hal yang pertama kita lakukan apa ya. Sering ide mandeg dan berputar
hanya seputar bagaimana mewujudkan mimpi itu, jangan – jangan orang meremehkan,
jangan – jangan nanti gagal, dan banyak jangan – jangan yang lain. Hmm kalau
belum mulai saja sudah penuh dengan kegalauan, ya bisa dipastikan mimpi itu bakal
lenyap sebelum terwujud. Ayoo jalan terus ya (ngomong di depan kaca).
Lakukan hal yang
terdekat dan termudah yang bisa kamu lakukan saat ini. Jangan berpikir ke arah
yang paling sulit dahulu sebelum kamu mencoba langkah yang ada di depanmu.
Misal nih, kamu ingin sekali liburan ke Eropa, mulailah dengan mengumpulkan
brosur dan informasi mengenai Eropa. Tempelkan gambar favorit tentang Eropa di
tempat yang sering kamu lihat. Sehingga setiap kali melihat gambarnya, kamu
teringat akan ”misi” yang sedang berjalan. Selamat tinggal kemalasan.
Jangan sungkan juga
menceritakan mimpimu ke sahabat yang kamu percaya dan punya motivasi yang sama.
Saling mendukung dan mengingatkan itu perlu. Karena biasanya di tengah
perjalanan meraih mimpi banyak sekali batu sandungan. Salah satunya adalah
komentar ”miring” dari orang yang tak suka dengan mimpi kita. Maka mulailah
suara – suara sumbang dan kata – kata negatif muncul. Tak sedikit yang
dibuatnya down setelah mendengar
komentar bernada under estimate
terhadap kemampuan kita. Tapi ingat, mereka tak layak menghancurkan mimpi kita.
Tetap fokus!
Jatuh bangun mengejar
mimpi atau cita – cita itu manusiawi. Beri sedikit ruang bila memang kamu sudah
benar – benar capek di tengah perjuanganmu. Tapi tak berarti bahwa kamu benar –
benar berhenti. Setelah pulih lanjutkan lagi. Jangan putus asa, kita tak pernah
tau apa yang akan terjadi di depan kita. Siapa tahu disaat kamu nyaris
menyerah, malah justru ”pintu” sudah hampir terbuka di depan mata, tinggal
menunggu kita untuk membukanya saja. Klik!
No comments:
Post a Comment